Pagi hari
saat aku terbangun tiba-tiba ada seseorang memanggil namaku. Aku melihat
keluar. Alif temanku sudah menunggu di luar rumahku dia mengajaku untuk bermain
sepak bola. “ayo kita bermainsepak bola ke lapangan”. Ajaknya padaku.” Sekarang?
Tanyaku dengan sedikit mengantuk.
“besok! ya
sekarang!” “ya tapi cepat ya” jawabnya dengan kesal. “sebentar aku cuci muka
dulu. Tunggu ya!” ya tar cepat ya” printahnya. Setelah aku cuci muka, kami pun
berangkat ke lapangan yang tidak begitu jauh dari rumahku. “wah dingin ya”
kataku pada temanku. “Cuma begini aja dingin payah kamu.”jawabnya. setelah
sampai di lapangan ternyata sudah ramai. “ramai sekali pulang aja malas nih
kalau ramai.” Ajakku padanya.” Ah!
Dasarnya kamu aja malas ni kalau ramai.” Ajakku padanya.”ah! dasarnya kamu aja
malas ngajak pulang!”, “kita ikut main saja dengan orang-orang
disini.”paksanya. “ malas ah! Kamu aja sana deh.”jawabnya sambil berlari ke
arah orang –orang yang sedang bermain sepak bola.”Dedi!” seseorang teriak
memanggil namaku. Aku langsung mencari siapa yang memanggilku. Tiba-tiba
seseorang laki-laki menghampiriku dengan wajah yang tersenyum. Sepertinya aku
mengenalnya.setelah dia mendekat aku baru ingat. “yoga?” tanya dalam hati penuh
keheranan. Yoga adalah teman satu SD denganku dulu. Kami sudah tidak pernah
bertemu sejak kami kelas 4 SD. Bukan hanya itu yoga juga pindah ke bandung ikut
orang tuanya. Yang bekerja di sana.” Hai masih ingat aku nggak?” tanyanya
padaku.” Ya!” jawabnya sambil tersenyum padaku setelah kami mengobrol tentang
kabarnya aku memanggil alif.”lif! sini” panggilku pada alif yang sedang asyik
bermain sepak bola. Apa lagi?” tanyanya padaku dengan malas. “Ada yang datang”
jawabku.
“Siapa?
“tanyanya lagi, Yoga!” jawabku dengan sedikit teriak karena di lapangan sangat
berisik. Siapa? Nggak kedengaran sini dulu aja pasti kamu senang!” akhirnya
alif pun datang menghampiri aku dan Yoga . dengan heran ia melihat kearah kami.
Ketika ia sampai dia heran melihat alif yang tiba-tiba menyapanya. “yoga?”
tanyanya sedikit kaget melihat alif yang sedikit berubah. “kenapa kok tumben ke
jambi? Kangen ya sama aku?” tanya alif pada yoga. “ ye GR! Dia tu kesini mau
ketemu aku” jawabku sambil menatap wajah Yoga yang sudah berbeda dari 5 tahun
lau. “ bulan akau kesini mau jenguk nenekku. “jawabnya.” Ya nggak kangen dong
sama kita” tanya Alif sedikit lemas. Ya kangen dong kalian kan sahabatku.
Jawabnya dengan tersenyum. Akhirnya yoga mengajak kami ke rumah neneknya. Kami
berjalan langsung setuju dengan ajakan yoga. Ketika kami sampai di rumah Yoga
ada seorang anak laki-laki yang kira-kira masih berumur 4 tahun. Yoga, ini
siapa?” tanyaku kepadanya. “kamu lupa ya ini kan Dafa! Adikku. “jawabnya.” Oh
iya aku lupa! Sekarang udah besar ya”...
“dasar
Pikun” sejak ejek Alif padaku.
“emangnya
kamu inget tadi?” tanyaku pada alif.” Enggak sih!” jawabnya malu “ ya sama
aja!” “biarin aja! Yoga keluar dari rumah membawa minuman. “eh nanti sore
kalian mau nganterin aku ke warnet nggak?”tanyanya pada kami berdua” kalau aku
jelas mau dong! Kalau alif tau!” jawabku tanpa pikir panjang.” Ya kalau buat
yoga aja langsung mau, tapi kalau aku yang ajak susah banget. Ejek alif padaku.
“maaf banget ya, aku nggak bisa aku ada latihan! Sepak bola. “jawabnya kepada
Yoga.
“oh gitu ya!
Ya udah nanti kamu kerumaku jam 4 sore ya!” kata yoga padaku” oke lah!” jawabku
cepat. Saat yang aku tunggu udah datang. Setelah mandi aku pamit keorang tuaku
aku langsung berangkat ke rumah nenek yoga.
Sampai dirumah Yoga aku mengetuk pintu dan mengucap salam ibu Yoga pun
keluar dan mempersilahkan aku masuk dulu! Yoganya baru siap-siap” kata beliau
ramah. “iya tante!” jawabku sambil masuk ke dalam rumah. Ibu yoga tante vivi
memang sudah kenal padaku karena kau memang sering main kerumah Yoga. “yoga ni
dedi udah datang” panggil tante vivi kepada yoga.” Iya ma bentar lagi “ teriak
yoga dari kamarnya. Setelah selesai siap-siap yoga keluar dari kamar, aku
melihat yoga sangat tampan” udah siap ayo berangkat!” ajaknya pada ku. Setelah
pamit untuk pergi aku dan yoga pun langsung berangkat.
Kami pun
sampai di tempat tujuan. Kami pun mulai bermain warnetnya setelah cukup lama
kami bermain, kami memutuskan untuk langsung pulang ke rumah.
Sampai di
rumah yoga aku disuruh mampir oleh tante vivi. Setelah waktu kurasa sudah malam
aku meminta ijin pulang. Sampai dirumah aku langsung masuk kekamar untuk ganti
baju. Setelah aku ganti baju akau makan malam. “kemana aja tadi kamu sama yoga?”tanya
ibuku padaku. “dari warnet!” jawabku sambil melanjutkan makan. Selesai makan
aku langsung menuju kekamar untuk tidur. Akhirnya sore harinya yoga kembali ke
bandung lagi. Aku dan alif datang ke rumah yoga.
Akhirnya
keluarga yoga siap untuk berangkat. Pada saat itu aku memberikan hadiah
kenang-kenangan untuknya sebuah bola kaki. Dan akhirnya yoga dan keluarganya
berangkat ke bandung. Walaupun sedikit kecewa aku tetap merasa beruntung
memiliki sahabat seperti yoga. Aku berharap persahabatan kami tetap terjalin
hingga nanti
No comments:
Post a Comment