Tuesday, 8 November 2016

CERITA DIRI SENDIRI JUDUL : PERSAHABATAN



Pagi hari saat aku terbangun tiba-tiba ada seseorang memanggil namaku. Aku melihat keluar. Alif temanku sudah menunggu di luar rumahku dia mengajaku untuk bermain sepak bola. “ayo kita bermainsepak bola ke lapangan”. Ajaknya padaku.” Sekarang? Tanyaku dengan sedikit mengantuk.
“besok! ya sekarang!” “ya tapi cepat ya” jawabnya dengan kesal. “sebentar aku cuci muka dulu. Tunggu ya!” ya tar cepat ya” printahnya. Setelah aku cuci muka, kami pun berangkat ke lapangan yang tidak begitu jauh dari rumahku. “wah dingin ya” kataku pada temanku. “Cuma begini aja dingin payah kamu.”jawabnya. setelah sampai di lapangan ternyata sudah ramai. “ramai sekali pulang aja malas nih kalau ramai.” Ajakku padanya.”  Ah! Dasarnya kamu aja malas ni kalau ramai.” Ajakku padanya.”ah! dasarnya kamu aja malas ngajak pulang!”, “kita ikut main saja dengan orang-orang disini.”paksanya. “ malas ah! Kamu aja sana deh.”jawabnya sambil berlari ke arah orang –orang yang sedang bermain sepak bola.”Dedi!” seseorang teriak memanggil namaku. Aku langsung mencari siapa yang memanggilku. Tiba-tiba seseorang laki-laki menghampiriku dengan wajah yang tersenyum. Sepertinya aku mengenalnya.setelah dia mendekat aku baru ingat. “yoga?” tanya dalam hati penuh keheranan. Yoga adalah teman satu SD denganku dulu. Kami sudah tidak pernah bertemu sejak kami kelas 4 SD. Bukan hanya itu yoga juga pindah ke bandung ikut orang tuanya. Yang bekerja di sana.” Hai masih ingat aku nggak?” tanyanya padaku.” Ya!” jawabnya sambil tersenyum padaku setelah kami mengobrol tentang kabarnya aku memanggil alif.”lif! sini” panggilku pada alif yang sedang asyik bermain sepak bola. Apa lagi?” tanyanya padaku dengan malas. “Ada yang datang” jawabku.
“Siapa? “tanyanya lagi, Yoga!” jawabku dengan sedikit teriak karena di lapangan sangat berisik. Siapa? Nggak kedengaran sini dulu aja pasti kamu senang!” akhirnya alif pun datang menghampiri aku dan Yoga . dengan heran ia melihat kearah kami. Ketika ia sampai dia heran melihat alif yang tiba-tiba menyapanya. “yoga?” tanyanya sedikit kaget melihat alif yang sedikit berubah. “kenapa kok tumben ke jambi? Kangen ya sama aku?” tanya alif pada yoga. “ ye GR! Dia tu kesini mau ketemu aku” jawabku sambil menatap wajah Yoga yang sudah berbeda dari 5 tahun lau. “ bulan akau kesini mau jenguk nenekku. “jawabnya.” Ya nggak kangen dong sama kita” tanya Alif sedikit lemas. Ya kangen dong kalian kan sahabatku. Jawabnya dengan tersenyum. Akhirnya yoga mengajak kami ke rumah neneknya. Kami berjalan langsung setuju dengan ajakan yoga. Ketika kami sampai di rumah Yoga ada seorang anak laki-laki yang kira-kira masih berumur 4 tahun. Yoga, ini siapa?” tanyaku kepadanya. “kamu lupa ya ini kan Dafa! Adikku. “jawabnya.” Oh iya aku lupa! Sekarang udah besar ya”...
“dasar Pikun” sejak ejek Alif padaku.
“emangnya kamu inget tadi?” tanyaku pada alif.” Enggak sih!” jawabnya malu “ ya sama aja!” “biarin aja! Yoga keluar dari rumah membawa minuman. “eh nanti sore kalian mau nganterin aku ke warnet nggak?”tanyanya pada kami berdua” kalau aku jelas mau dong! Kalau alif tau!” jawabku tanpa pikir panjang.” Ya kalau buat yoga aja langsung mau, tapi kalau aku yang ajak susah banget. Ejek alif padaku. “maaf banget ya, aku nggak bisa aku ada latihan! Sepak bola. “jawabnya kepada Yoga.
“oh gitu ya! Ya udah nanti kamu kerumaku jam 4 sore ya!” kata yoga padaku” oke lah!” jawabku cepat. Saat yang aku tunggu udah datang. Setelah mandi aku pamit keorang tuaku aku langsung berangkat ke rumah nenek yoga.  Sampai dirumah Yoga aku mengetuk pintu dan mengucap salam ibu Yoga pun keluar dan mempersilahkan aku masuk dulu! Yoganya baru siap-siap” kata beliau ramah. “iya tante!” jawabku sambil masuk ke dalam rumah. Ibu yoga tante vivi memang sudah kenal padaku karena kau memang sering main kerumah Yoga. “yoga ni dedi udah datang” panggil tante vivi kepada yoga.” Iya ma bentar lagi “ teriak yoga dari kamarnya. Setelah selesai siap-siap yoga keluar dari kamar, aku melihat yoga sangat tampan” udah siap ayo berangkat!” ajaknya pada ku. Setelah pamit untuk pergi aku dan yoga pun langsung berangkat.
Kami pun sampai di tempat tujuan. Kami pun mulai bermain warnetnya setelah cukup lama kami bermain, kami memutuskan untuk langsung pulang ke rumah.
Sampai di rumah yoga aku disuruh mampir oleh tante vivi. Setelah waktu kurasa sudah malam aku meminta ijin pulang. Sampai dirumah aku langsung masuk kekamar untuk ganti baju. Setelah aku ganti baju akau makan malam. “kemana aja tadi kamu sama yoga?”tanya ibuku padaku. “dari warnet!” jawabku sambil melanjutkan makan. Selesai makan aku langsung menuju kekamar untuk tidur. Akhirnya sore harinya yoga kembali ke bandung lagi. Aku dan alif datang ke rumah yoga.
Akhirnya keluarga yoga siap untuk berangkat. Pada saat itu aku memberikan hadiah kenang-kenangan untuknya sebuah bola kaki. Dan akhirnya yoga dan keluarganya berangkat ke bandung. Walaupun sedikit kecewa aku tetap merasa beruntung memiliki sahabat seperti yoga. Aku berharap persahabatan kami tetap terjalin hingga nanti




No comments:

Post a Comment